Kolaborasi CTB DKI Jakarta dan Dinkes Provinsi Setempat Berhasil Memproduksi 48 Petugas ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medis) Baru Tersertifikasi Pemeriksaan Mikroskopis TBC

Pada akhirnya tujuan utama dari suatu keberadaan lembaga donor dalam kurun waktu tertentu adalah bagaikan orang tua yang membantu seorang bayi bertumbuh menjadi balita agar menjadi bekal dikemudian hari sehingga balita tersebut dapat menjadi pribadi dewasa secara mandiri. Hal ini dapat terlihat salah satunya adalah keberhasilan kolaborasi CTB DKI Jakarta dan Dinkes DKI Jakarta dalam mengokohkan sistem laboratorium terkait TBC.

Apresiasi yang tinggi patut diberikan kepada Dinkes Provinsi DKI Jakarta yang dalam APBD 2019 nya telah menganggarkan 4 batch pelatihan mikroskopis TBC bagi petugas ATLM di tingkat fasyankes. Bentuk kemandirian ini telah terlihat sehingga kedepan nya DKI Jakarta dapat mampu menjawab salah satu tantangan di bidang laboratorium program TBC berupa tingginya tingkat turn over petugas ATLM oleh karena minimnya petugas laboratorium yang merupakan ASN (aparatur sipil negara) di fasyankes pemerintahan. Selain itu kegiatan ini juga sebagai salah satu upaya untuk mengayomi fasyankes sektor swasta agar terlibat dalam program nasional TBC.

Adapun karena tenaga pelatih pemeriksaan mikroskopis TBC terlatih di DKI Jakarta hanya 3 orang maka diperlukan narasumber dan fasilitator diluar institusi DKI Jakarta seperti BBLK Jakarta, Laboratorium Mikrobiologi UI, dan beberapa ATLM Labkesda diluar program TBC. Oleh karena itu, kebutuhan-kebutuhan pelatihan lain yang belum ter-cover dalam APBD tersebut dilengkapi melalui suatu kolaborasi berupa “sharing budget” antara APBD 2019 DKI Jakarta dan CTB sehingga agenda pelatihan 4 batch pemeriksaan mikroskopis TBC dapat menciptakan 48 petugas ATLM baru yang akan mendongkrak peningkatan kualitas pembacaan dan pembuatan slide pemeriksaan mikroskopis TBC sesuai ketentuan program nasional TBC.

“Labkesda siap berkolaborasi dengan Dinkes DKI Jakarta dan KNCV untuk turut andil dalam menurunkan jumlah penderita TBC di DKI Jakarta melalui peningkatkan kompetensi serta peneguhan komitmen petugas mikrokopis TBC sehingga kualitas hasil pemeriksaan mikroskopi TBC dapat terjaga keakuratan nya. Dengan semikian preventif penularan TBC menjadi lebih efektif.” menurut kepala Labkesda DKI Jakarta, Bpk. Endra Muryanto.

Batch pertama dilakukan pada 11-15 Maret 2019 yang lalu di Labkesda DKI Jakarta, bagi petugas ATLM baru di tingkat fasyankes. Pelatihan batch selanjutnya akan dilakukan di akhir minggu keempat Maret dan sisanya dibulan April 2019. Semoga kedepan nya DKI Jakarta dapat pula menyelenggarakan pelatihan untuk tenaga pelatih mikroskopis TBC (Training for Trainers) sehingga setiap kabupaten DKI Jakarta dapat secara mandiri melakukan OJT (on the job training) regular ke fasyankes yang memerlukan pendampingan tanpa perlu menunggu adanya pelatihan mikroskopis TBC di tingkat provinsi. (CLI/EM)